Memahami Peraturan Permainan Badminton

Image
Permainan Badminton Halo sahabat blogger, selamat berjumpa kembali dengan saya di pojok lensa olahraga, saya berharap anda dalam keadaan sehat dan masih tetap terus melakukan olahraga untuk kesehatan tubuh anda. Baiklah untuk kali ini saya akan coba membahas tentang memahami peraturan permainan badminton. Peraturan dalam permainan bulu tangkis merupakan sebuah ketetapan yang harus ditaati dan dimengerti oleh setiap pemain yang akan mengikuti pertandingan. Karena itu tidak cukup bagi seorang pemain hanya memiliki kemampuan yang hebat, Akan tetapi juga harus dibekali dengan pemahaman akan pentingnya kepatuhan terhadap aturan-aturan baku yang telah disepakati dalam permainan bulu tangkis. Peraturan Permainan Badminton Dibawah ini peraturan-peraturan yang harus dipahami oleh seorang pemain dalam permainan bulu tangkis antara lain: 1. Peraturan Service Permainan Bulu tangkis Servis (Service) Merupakan pukulan pertama ke arah lawan yang dilakukan untuk memulai suatu permai

Pengertian dan Cara Melakukan Bleep Test

Pengertian Kebugaran Jasmani

Berbicara tentang bleep test tentu saja tidak lepas dari kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti sehingga masih dapat menikmati waktu luang nya.
Kebugaran jasmani dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu:

  1. kebugaran statis dalam arti kata keadaan seseorang yang bebas dari penyakit.
  2. kebugaran dinamis dalam arti kemampuan untuk bekerja efisien yang tidak memerlukan keterampilan, misalnya berjalan, mengangkat, dan lain-lain.
  3. kebugaran motorik dalam arti kemampuan untuk melakukan kerja dengan keterampilan tinggi dan efisien.
Baca Juga : Pengertian, Teknik serta Peraturan dari Lari Jarak Pendek


Kebugaran jasmani merupakan salah satu komponen dalam mencapai suatu produktivitas yang baik. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang melakukan aktivitas pokok sehari-hari tanpa merasa lelah dan masih mempunyai cukup tenaga untuk melakukan aktivitas yang lainnya.


Pengukuran kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu Bleep Test sebagai indikator kebugaran tubuh seseorang. Test ini dilakukan dengan cara berlari terus menerus di antara dua garis yang berjarak 20 meter selama terdengar suara beep yang sudah direkam sebelumnya. Itulah mengapa test ini sering juga disebut bleep test.

Seorang atlet akan terus berlari di antara kedua garis tersebut, berbalik arah bila terdengar suara beep yang sudah terekam. Sekitar satu menit, kecepatan suara beep akan terus bertambah dan tenggang suara bleep menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus dalam satu menit di setiap level. Jika seorang atlet belum mencapai garis pada saat terdengar suara beep maka atlet tersebut harus menyelesaikannya terlebih dahulu, kemudian kembali berbalik dan berusaha menyesuaikan kecepatan larinya di antara dua beep. Apabila seorang atlet sudah mencapai garis sebelum terdengar suara beep maka atlet tersebut harus menunggu sampai terdengar suara beep untuk kembali melanjutkan larinya. Test akan dihentikan apabila seorang atlet dua kali gagal mencapai garis (kurang dari 2 meter) pada saat pembalikan dua kali berturut-turut.

Baca Juga : Kilas Sejarah Atletik Dunia dan Indonesia

Bleep test akan menjadi tolak ukur kebugaran tubuh seseorang. Dalam upaya meningkatkan kebugaran jasmani perlu dilakukan kegiatan yang dapat menjaga dan meningkatkan kebugaran jasmani seorang Atlet. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu olahraga secara teratur dan pengukuran nya dapat dilakukan dengan bleep test.

Bleep test biasanya digunakan untuk mengukur VO2 max dan tingkat kebugaran seorang atlet.

Berikut di bawah ini merupakan standar-standar yang dapat digunakan dalam penilaian bleep test.

Penilaian bleep test untuk pria :

 Age (years)
 very poor
 poor
 fair
average 
good 
very good  
Excel-lent 
12 - 13 yrs 
< 3/3 
3/4 - 5/1 
5/2 - 6/4 
6/5 - 7/5 
 7/6 - 8/8
8/9 - 10/9 
 > 10/9
 14 - 15 yrs
< 4/7 
4/7 - 6/1 
6/2 - 7/4 
7/5 - 8/9 
8/10 - 9/8
9/9 - 12/2 
> 12/2 
 16 - 17 yrs
 < 5/1
 5/1 - 6/8
6/9 - 8/2 
8/3 - 9/9 
9/10 - 11/3 
11/4 - 13/7 
> 13/7 
18 - 25 yrs 
 < 5/2
 5/2 - 7/1
7/2 - 8/5 
8/6 - 10/1 
10/2 - 11/5 
11/6 - 13/10 
> 13/10 
 26 - 35 yrs
 < 5/2
5/2 - 6/5 
6/6 - 7/9 
7/10 - 8/9 
8/10 - 10/6 
10/7 - 12/9 
>12/9 
 36 - 45 yrs
< 3/8 
 3/8 - 5/3
5/4 - 6/4 
6/5 - 7/7 
7/8 - 8/9 
8/10 - 11/3 
> 11/3 
 46 - 55 yrs
 < 3/6
3/6 - 4/6 
4/7 - 5/5 
5/6 - 6/6 
6/7 - 7/7 
7/8 - 9/5 
 > 9/5
56 - 65 yrs 
< 2/7 
 2/7 - 3/6
3/7 - 4/8 
4/9 - 5/6 
5/7 - 6/8 
6/9 - 8/4 
> 8/4 
> 65 yrs 
 < 2/2
2/2 - 2/5 
 2/6 - 3/7
 3/8 - 4/8
4/9 - 6/1 
6/2 - 7/2 
> 7/2 


Penilaian bleep test untuk wanita :

 Age (years)
 very poor
 poor
 fair
average 
 good
very good 
Excel-lent 
 12 - 13 yrs
 < 2/6
2/6- 3/5 
 3/6- 5/1
5/2 - 6/1 
6/2 - 7/4 
7/5 - 9/3 
> 9/3 
 14 - 15 yrs
 < 3/3
 3/4 - 5/2
5/3 - 6/4 
6/5 - 7/5 
7/6 - 8/7 
8/8 - 10/7 
> 10/7 
 16 - 17 yrs
 < 4/2
4/2 - 5/6 
5/7 - 7/1 
7/2 - 8/4 
8/5 - 9/7 
9/8 - 11/10 
> 11/11 
18 - 25 yrs 
 < 4/5
4/5 - 5/7 
5/8 - 7/2 
7/3 - 8/6 
8/7 - 10/1 
10/2 - 12/7 
> 12/7 
26 - 35 yrs 
 < 3/8
3/8 - 5/2 
 5/3 - 6/5
6/6 - 7/7 
7/8 - 9/4 
9/5 - 11/5 
> 11/5 
36 - 45 yrs 
< 2/7 
2/7- 3/7 
3/8- 5/3 
5/4 - 6/2 
6/3 - 7/4 
 7/5 - 9/5
 > 9/5
 46 - 55 yrs
 < 2/5
2/5 - 3/5 
3/6 - 4/4 
4/5 - 5/3 
5/4 - 6/2 
6/3 - 8/1 
> 8/1 
 56 - 65 yrs
 < 2/2
 2/2 - 2/6
2/7 - 3/5 
3/6 - 4/4 
4/5 - 5/6 
 5/7 - 7/2
> 7/2 
 > 65 yrs
< 1/5 
1/5 - 2/1 
2/2 - 2/6 
 2/7 - 3/4
3/5 - 4/3 
4/4 - 5/7 
> 5/7 

Kelebihan dan Kelemahan Bleep Test

Kelebihan dari melakukan bleep test ini dimana kelompok besar dapat melakukan test ini sekaligus secara bersama sehingga biaya dan waktu yang digunakan minimal. Selain itu, juga merupakan upaya maksimal dari kapasitas daya tahan tubuh. Kelebihan bleep test juga merupakan test untuk energi aerobik sehingga dapat meningkatkan daya tahan atlet dan peserta latihan secara berlanjut. Daya tahan tubuh yang dibentuk akan sangat stabil.


Kelemahan dari melakukan bleep test ini dimana praktek dan tingkat motivasi dapat mempengaruhi nilai yang dicapai dan skor dapat subyektif. Tes ini selalu dilakukan di luar ruangan, sehingga kondisi lingkungan dapat mempengaruhi hasil test ini. Sebagai audio, kaset dapat merengangkan dari waktu ke waktu, kaset perlu dikalibrasi yang melibatkan timing interval satu menit dan membuat penyesuaian dengan jarak antara penanda (sehingga semakin baru kaset atau alat audio yang digunakan akan semakin akurat). Tidak dianjurkan untuk orang yang bermasalah kesehatan yang cukup kronik. Keadaan psikologis yang jelek akan mempengaruhi hasil dari test ini.


Prosedur pelaksanaan tes bleep adalah sebagai berikut. 
  1. Bleep Test dilakukan dengan cara berlari yang menempuh jarak 20 meter bolak-balik, yang dimulai dengan lari pelan-pelan secara bertahap yang semakin lama semakin cepat hingga seorang atlet tidak mampu mengikuti irama pada waktu berlari, berarti kemampuan maksimal nya pada level bolak-balik tersebut. 
  2. Waktu dalam setiap level 1 menit. 
  3. Pada level 1 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu sekitar 8,6 detik dalam 7 kali bolak-balik. 
  4. Pada level 2 dan 3 jarak 20 meter ditempuh dalam sekitar waktu 7,5 detik dalam 8 kali bolak-balik. 
  5. Pada level 4 dan 5 jarak 20 meter ditempuh dalam waktu sekitar 6,7 detik dalam 9 kali bolak-balik, dan seterusnya. 
  6. Setiap jarak 20 meter yang telah ditempuh, dan pada setiap akhir level akan terdengar tanda bunyi 1 kali untuk kembali melanjutkan kepada level berikutnya.
  7. Start dilakukan dengan cara berdiri dengan kedua kaki di belakang garis start. Dengan aba-aba “siap ya”, Seorang atlet akan berlari sesuai dengan irama untuk menuju garis batas hingga satu kaki melewati garis batas. 
  8. Apabila tanda bunyi belum terdengar dan atlet telah melampaui garis batas, untuk lari balik seorang atlet harus menunggu tanda bunyi berikutnya. Sebaliknya apabila telah ada tanda bunyi seorang atlet belum mencapai garis batas maka atlet tersebut harus mempercepat larinya untuk sampai melewati garis batas dan segera kembali lari ke arah sebaliknya.
  9. Apabila dua kali berurutan seorang atlet tidak mampu mengikuti irama pada waktu berlari berarti kemampuan maksimal nya hanya pada level tersebut. 
  10. Apabila seorang atlet tidak mampu lagi mengikuti irama pada waktu berlari maka atlet tersebut tidak boleh langsung berhenti akan tetapi tetap meneruskan lari pelan-pelan selama 3-5 menit untuk cooling down.
Demikianlah pembahasan saya tentang bleep tes yang boleh saya tuliskan pada saat ini. agar lebih bermanfaat lagi silahkan bagikan ke teman-teman anda. Terima kasih sudah mampir ke blog pribadi saya ini. Salam Olahraga!!!.


Comments

  1. Bagus dan sangat menambah pengetahuan.

    ReplyDelete
  2. Membantu saia presentasi. Mantap

    ReplyDelete

  3. MARIO4D
    SITUS TARUHAN TERPERCAYA
    1 ID UNTUK SEMUA GAMES
    Togel Online - Sportsbook - Slot Game - Casino Live
    Tangkas - Sabung Ayam - PKV

    💕BONUS NEW MEMBER 100% KHUSUS SLOT
    💕DEPOSIT PULSA TANPA POTONGAN
    HUBUNGI KAMI:
    Fanspage : SITUS Mario4D
    IG : mario4d_official
    📱 +6287775470943
    www.angkamario.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bentuk dan Ukuran Lapangan Sepak Bola